Anggota Komisi VIII DPR RI Desy Ratnasari menyatakan Kota Tarakan memerlukan adanya rumah aman bagi korban kekerasan perempuan dan anak yang disebut save house atau shelter.
Penindasan dan kekerasan terhadap perempuan di berbagai ranah terus terjadi dan meningkat dari tahun ke tahun.
Sampai saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan sulit dilaporkan karena adanya impunitas, sikap diam, stigma dan rasa malu baik korban maupun lingkungan sekitarnya.
Washington akan bergabung dengan Kelompok Teman PBB untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Perempuan, yang didirikan tahun lalu dan dipimpin oleh Uni Eropa.
Ribuan orang berbaris melalui Madrid dan Barcelona, sementara yang lain berkumpul di Paris dan London dan lebih banyak lagi berunjuk rasa di Guatemala dan Honduras.
Awal pekan ini Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan yang dikatakan mendokumentasikan ringkasan eksekusi atau penghilangan paksa 47 mantan anggota Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, personel militer lainnya, polisi, dan agen intelijen.
Kapolda Metro Jaya meluncurkan buku panduan dalam penanganan perkara kekerasan pada perempuan dan anak.